Kalimat Tanya

11:56:00 PM
Assalamuallaikum Wr. Wb.






    Selamat Datang di blog saya, disini saya akan menjelaskan materi tentang Kalimat Tanya. Waktu saya sekolah saya sering mencari materi sendiri, karena guru saya sibuk terutama guru bahasa Indonesia sibuk sedang mengurusi lomba karya ilmiah kami satu kelas di beri tugas untuk mencari materi kalimat tanya. Jadi saya post materi ini supaya teman-teman bisa dengan mudah mencari materi tentang kalimat tanya. Langsung saja ke materi kalimat tanya di bawah ini.

   Pengertian Kalimat tanya adalah suatu jenis kalimat yang mengandung pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan tanggapan atau jawaban dari orang lain. Tidak hanya dajukan kepada orang lain, kalimat tanya juga sering diajukan kepada diri sendiri untuk menemukan suatu jawaban yang tidak kita yakini akan kebenarannya.

Ciri-Ciri Kalimat Tanya

1. Selalu di akhiri dengan tanda baca yaitu tanda tanya (?)
2. Pada umumnya diawali dengan kata-kata tanya seperti apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana.
3. Sering juga disertai dengan imbuhan –kah, dan partikel kan contohnya apakah, dimanakah?, kapankah?, ya kan?  dan lain-lain.
4. Memiliki dua macam intonasi, yaitu pada kalimat tanya yang hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak, intonasi pada akhir kalimat naik. Sedangkan pada kalimat tanya yang membutuhkan jawaban yang jelas, intonasi pada akhir kalimat menurun.

Contoh:

Apakah kamu sudah makan? (Intonasi menaik pada kata makan)

Dimana kamu bertemu dengan Andi? (Intonasi menurun pada kata Andi)


Jenis-Jenis Kalimat Tanya

Kalimat tanya yang sering kita gunakan sehari-hari dikelompokan menjadi 4 jenis kalimat tanya, diantaranya adalah:

1. Kalimat Tanya Biasa

Kalimat tanya ini adalah kalimat tanya umum yang sering kita temui dalam percakapan sehari-hari. Kalimat ini memerlukan respon atau tanggapan langsung atas pertanyaan yang disampaikan dan kadang memerlukan penjelasan yang sedikit panjang.

Contoh:


  • Bagaimanakah kronologis terjadinya kecelakaan tersebut?
  • Siapa saja yang terlibat dalam kasusu perampokan itu?
  • Apa motif yang digunakan oleh para pelaku?
  • Kapankah perang Diponegoro terjadi?
  • Mengapa Budi tidak masuk ke sekolah hari ini?
  • Dimanakah dia meletakan barang berharganya?
  • Bagaimanakah proses terjadinya hujan?
  • Apa saja yang harus dibawa saat mengikuti pendakian gunung?
  • Mengapa kita tidak boleh berisik saat mengikuti ujian?
  • Kapankah acara ini dimulai?
  • Dimana dia menemukan anak itu?
  • Siapa yang menjadi pemimpin upacara hari ini?
  • Dimanakah kamu tinggal?

2. Kalimat Tanya Klarifikasi dan Konfirmasi

Kalimat tanya ini tidak mengharapkan jawaban yang panjang. Kalimat ini hanya ingin mengklarifikasi tentang kebenaraan akan sesuatu yang ditanyakan. Jawaban yang diharapakan hanya berupa kata ya atau tidak.

Contoh:


  • Apakah ini bajumu?
  • Apakah dia temanmu?
  • Apakah bumi itu bundar?
  • Apakah kamu sudah tahu?
  • Apakah Shinta masuk kelas hari ini?
  • Apakah kemarin di sini turun hujan?
  • Apakah besok akan diadakan ulangan harian?
  • Kamu akan datang, ya kan?
  • Besok akan diadakan upacara benderakan?
  • Budi telah mengirimi kita surat proposal itu kan?
  • Dia yang mengambil barangku, ya kan?
  • Taka da satupun orang yang tahu, ya kan?
  • Kamu sudah menyelesaikan tugas kita kan?


3. Kalimat Tanya Retoris

Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang sebenarnya tidak membutuhkan respon berupa jawaban langsung dari orang yang ditanyai karena jawaban yang sebenarnya sudah diketahui oleh sang penanya. Kalimat ini cenderung terasa seperti ejekan atau sindiran dan biasanya ditandai dengan kata tanya “bukankah”.

Contoh:


  • Bukankah kamu sudah besar untuk bertingkah seperti itu?
  • Bukankah kamu sudah mengetahui peraturannya?
  • Bukankah dia anak dari salah satu orang yang terpandang?
  • Tidakah kamu sadar akan perbuatanmu itu?
  • Apakah kamu tuli?
  • Apakah kamu orang yang kasar seperti itu?
  • Apakah kamu belum mengerti juga masalah ini?
  • Bukankah api itu panas?
  • Sulitkah melaksanakan permintaan ku ini?
  • Sudikah kamu menjadi orang susah?
  • Telatkah untuk memulainya?
  • Sadarkah dirimu itu?


4. Kalimat Tanya Tersamar

Kalimat tanya tersamar adalah kalimat tanya yang disampaikan secara tak langsung oleh si penannya. Kalimat ini menanyakan sesuatu dengan maksud terselubung seperti memohon, merayu, menolak, menyuruh, menyanggah, dan lain-lain.

Contoh:


  • Apa pantas permintaan wanita ini saya tolak?
  • Apa pantas gadis sepertimu menangisi dirinya?
  • Apakah sudah tepat perbuatanmu itu?
  • Bukankah kamu orang yang baik? jadi tolonglah dirinya
  • Kerjakan tugasku dong, kamu pintar ya kan?
  • Kamu sudah belajar kan? ajarin aku dong?
  • Apakah kamu tidak ingin bajumu terlihat bersih?
  • Apakah permintaan ini telah dipertimbangkan baik-baik?
  • Jangan pelit, bukankah kamu anak orang kaya?
  • Apakah rela kamu melihat aku kesusahan seperti ini?
  • Apakah tega kamu melihat wanita tua itu menyebarang sendiri?
  • Sampai hatikah kamu melihat dirnya diejek oleh teman-temannya?


Sekian yang bisa saya bagikan kepada teman-teman, mohon maaf jika ada salah kata/salah pengertian. kalau ada yang kurang paham atau kesalahan dalam artikel ini silahkan bagi teman-teman bisa komentar di bawah ini.

Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔